----== SUKSESKAN WISATA RELIGI 4 WALI DI JAWA TENGAH & TAMASYA BOROBUDUR 15-17 DESEMBER 2017 ==----

INFORMASI PENTING

Kunjungan ke Pondok Pesantren "RUBAT MBALONG" Kedungreja pada hari SABTU, Tanggal 7 Oktober 2017

FESTIVAL HADROH DALAM RANGKA HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2017 DIBUKA UNTUK UMUM PADA HARI MINGGU TANGGAL 22 OKTOBER 2017

SAMBUTAN KEPALA MADRASAH

SAMBUTAN KEPALA MADRASAH

Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021

Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021
Brosur PPDB tahun 2020

Kamis, 08 Juni 2017

Mengenang KH. Chasbulloh Badawi "Sang Imam Ghozali nya Cilacap"

Nama lengkap beliau adalah KH Chasbulloh Badawi yang kini biasa di pangggil oleh para santrinya Romo Chas atau ada juga sebagian Mbah Chas. Terlepas dari perbedaan penyebutan beliau adalah seorang ulama besar, terbukti beberapa pejabat negara dan artis artis indonesia bahkan Syeikh Syeikh dari timur Tengah sering bertandang bersilaturrahim di Kesugihan Cilacap.Kegiatan beliau yang penulis ikuti tiap harinya adalah mengaji kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Ghozali setiap paginya.

Beliau bisa dikatakan sangat sederhana,tapi cakrawala pemikirannya bisa di bilang sangat luas. Beliau sangat kagum dan terinspirasi sekali dengan Hujjatul Islam Imam Ghozali.Bahkan sampai ada yang menjuluki Imam Gozali nya Cilacap. 

Beliau adalah putra dari KH Badawi Hanafi yaitu Muassis PP Al Ihya ulumaddin,putra kedelapan dari KH Badawi Hanafi meneruskan kepemimpinan PP Al Ihya Ulumaddin sepeninggal kakaknya yaitu KH Mushtolih Badawi.Dalam masa kepemimpinan beliau terdapat perubahan orientasi kepondokkan,seperti yang sering di ceritakan oleh beliau,bahwa santri sekaramg harus bisa bersaing dengan yang lain,Ini terbukti dari usaha gigih Beliau memasukkan Pendidikan formal di pesantren pada tahun 70 an, yang mana pada saat itu banyak sekali Kyai kyai yang sangat tidak mendukung beliau,tapi karen kekuatan tekadnya, bismillah beliau memulainya dengan ikut membangun sekolahan yang kini menjadi MI Ya BAKII yang mana merupakan cikal bakal dari Yayasan BAKII.

Untuk pendidikannya beliau banyak melalang buana ke berbagai pesantren,bahkan beliau pernah masuk ke suati universitas pada jurusan adab,tapi beliau tidak kerasan karena pelajaran yang di pelajarinya pada tingkat universitas adalah apa yang sudah di pelajarinya di Pondok Pesantren. Bahkan menurut pengakuan beliau,beliau pernah mencoba sebelum berdirinya sekolah formal di PP Al Ihya Ulumaddin mencari beberapa santri untuk di ajarinya belajar ilmu-ilmu kealaman. Dan hasilnya ketika beliau ikutkan santrinya ke Ujian di sekolah lain nyatanya mampu bersaing dengan yang bukan pondokan.

MUTIARA KATA